Character Building

Belajar Dari Burung Rajawali


Karakter tidak terbentuk saat keadaan Tenang & Tenteram,
Hanya melalui berbagai pencobaan dan penderitaan,
jiwa akan dikuatkan..
(Helen Adams Keller)


"Hidup ini keras ya.."
Kalimat diatas pernah menjadi status seorang remaja.
Ya.. usia remaja bisa dibilang Strom and Stress. Dimasa inilah seseorang akan banyak belajar dari pengalaman yang tidak menyenangkan dalam hidupnya: kekecewaan, sakit hati, pengkhianatan, bahkan penolakan.
Orang dewasa cenderung akan lebih siap menghadapi cobaan hidup jika masa remajanya penuh perjuangan. Perjuangan untuk bertahan dan belajar dari proses kehidupan.

Mari kita belajar dari kehidupan Burung Rajawali.


Tahukah kamu tentang Rajawali??
 
       Rajawali Dewasa: Tinggi 90cm, Bentangan sayap sampai 2m, Berani Menghadapi Badai, Terbang tinggi mengembangkan sayap kuatnya.
       Sarang yg berada diPuncak Gunung adalah tempat para bayi Rajawali tinggal untuk Makan dan Tidur Suatu Hari sang Induk akan berputar-putar di atas sarang, menabrak sarang dan menggoncangkan lalu menarik anaknya dan dibawa terbang tinggi lalu dilepaskan (melatih keberanian). Itulah proses dia belajar terbang.
       Berdiri diam dipuncak gunung/karang batu, merasakan kecepatan angin dan kondisi, kemudian mengepakkan sayap, terbang,dan melayang diangkasa (memanfaatkan kekuatan angin untuk mengaktualisasikan diri).  Rajawali selalu terbang melayang tinggi.
       Saat umurnya mencapai 40th (paruh membengkok & panjang mencapai leher, Cakarnya tidak tajam lagi, Bulu yang Lebatsulit terbang-) burung Rajawali sadar diri, dia akan berdiam diri, mencari tempat yang aman untuk berlindung dan mengambil KEPUTUSAN: tetap diam dan perlahan menunggu kematian atau melakukan transformasi tubuh. Rajawali melakukan pembaharuan diri.
Melalui Tranformasi Tubuh:

* Mematuk-matukkan Paruhnya ke Bebatuan sampai paruhnya lepas dan menunggu tumbuh paruh baru

* Paruh barunya digunakan untuk mencabuti cakar (kukunya) satu persatu sehingga kuku barunya yang lebih tajam bisa tumbuh

* Kuku barunya akan mencabuti bulu sayapnya sampai habis dan menunggu sampai bulu sayapnya tumbuh kembali
 
Dan ini sisi lain dari seekor burung rajawali..
Burung Rajawali mengetahui saat-saat dia akan mati.

       Dia akan pergi ketempat yang paling disukai, menutupi tubuh dengan sayapnya memandang kearah terbitnya matahari, dan Mati.

Inilah sebabnya, Alkitab sering menyebutkan akan kita belajar dari burung rajawali.
Belajar dari perjalanan hidupnya yang berat. 

Memiliki karakter yang kuat berarti rela melewati proses yang panjang dan menyakitkan.
Pertanyaannya adalah bersediakah kita?? 


“Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan,…”
Roma 5:3-5

No comments:

Post a Comment